Larangan Memberikan Daging Qurban Kepada Non Muslim
Berbicara tentang Berqurban tentunya tidak terlepas dari tiga hal; orang yang berqurban, hewan yang diqurbankan dan penerima qurban. Pada postingan kali ini, kita akan membahas sedikit tentang status penerima qurban, siapa sajakah orang yang berhak menerimanya.
Baik, dalam kitab Hasyiah i’anatut thalibin, juz. 2, hal. 379 (darul fikri), imam Abu bakar utsman bin muhammad syata al-dimyathi menjelaskan bahwa penerima qurban haruslah orang islam;
ويشترط فيهم أن يكونوا من المسلمين. أما غيرهم فلا يجوز إعطاؤهم منها شيئا
Begitupula dalam kitab Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj, juz. 8, hal. 141 (darul fikri), Imam Ahmad bin Hamzah Syihabuddin Ramli menjelaskan hal serupa, bahkan beliau menambahkan sedikit penjelasan bahwa sunnah hukumnya memakan sedikit (kadar tiga suap) daging qurban miliknya sendiri. Sebaliknya jika qurbannya untuk orang lain atau orang yang berqurban itu murtad maka ia tidak boleh memakan hewan qurbannya sendiri:
وَخَرَجَ بِمَا مَرَّ مَا لَوْ ضَحَّى عَنْ غَيْرِهِ أَوْ ارْتَدَّ فَلَا يَجُوزُ لَهُ الْأَكْلُ مِنْهَا كَمَا لَا يَجُوزُ إطْعَامُ كَافِرٍ مِنْهَا مُطْلَقًا ،
وَيُؤْخَذُ مِنْ ذَلِكَ امْتِنَاعُ إعْطَاءِ الْفَقِيرِ وَالْمُهْدَى إلَيْهِ مِنْهَا شَيْئًا لِلْكَافِرِ ، إذْ الْقَصْدُ مِنْهَا إرْفَاقُ الْمُسْلِمِينَ بِالْأَكْلِ لِأَنَّهَا ضِيَافَةُ اللَّهِ لَهُمْ فَلَمْ يَجُزْ لَهُمْ تَمْكِينُ غَيْرِهِمْ مِنْهُ
Oleh: lbm.mudimesra.com
Comments
Post a Comment