Posts

Showing posts from January, 2017

Membela Al-Qur'an dengan Akhlak Mulia

Image
Ngaji.web.id -  Sore itu Ujang mengobrol dengan Haji Yunus. Di meja beliau ada kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali. Ujang lantas bertanya: "Banyak Ustad yang menekankan pentingnya kita ber-akhlak seperti akhlak Nabi Muhammad. Wak Haji, seperti apa sih akhlak Nabi kita itu? Haji Yunus menarik sarungnya yang lusuh, lantas membuka Kitab Ihya di depannya, "Mari Ujang kita ngaji bersama untuk menjawab pertanyaanmu itu". Haji Yunus membaca dan menerjemahkannya: ‎كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرَ الضَّرَاعَةِ وَالِابْتِهَالِ دَائِمَ السُّؤَالِ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى أَنْ يُزَيِّنَهُ بِمَحَاسِنِ الْآدَابِ وَمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ فَكَانَ يَقُولُ فِي دُعَائِهِ اللَّهُمَّ حَسِّنْ خُلُقِي وَخَلْقِي وَيَقُولُ اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ فَاسْتَجَابَ اللَّهُ تَعَالَى دُعَاءَهُ وَفَاءً بِقَوْلِهِ عَزَّ وجل {ادعوني أستجب لكم} فأنزل عليه القرآن وأدبه به فكان خلقه القرآن ‎قال سعد بن هشام دخلت على عائشة رضي الله عنها وعن أبيها فسألتها

Apa Salah 'Amr Hingga Selalu Dipukuli Zaid ?

Image
N GAJI.WEB.ID - Dalam kitab-kitab nahwu, seperti Jurumiyah, ‘Imrithi, Alfiyah dan lain-lain, nama Zaid dan ‘Amr bisa dikatakan sebagai selebiriti. Bagaimana tidak keduanya sering disebutkan dalam berbagai contoh masalah-masalah Nahwiyah. Seperti “Ja’a Zaidun” atau “Dlaraba Zaidun ‘Amran”. Ada pertanyaan menggelitik, mengapa harus Zaidun dan Amrun yang sering dijadikan contoh? Jawabannya jelas bahwa ini hanya sekadar contoh untuk lebih memberikan pemahaman yang mendalam terhadap para pemula dalam belajar tata bahasa Arab ini.  Ada cerita unik mengenai hal ini. Dalam kitab An-Nadharat karya Syaikh Musthafa Luthfi bin Muhammad Luthfi Al-Manfalti (w=1343) Juz 1 hlm 307, disebutkan bahwa konon ada salah seorang menteri dalam pemerintahan Daulah Utsmaniyah yaitu Daud Basya ingin belajar Bahasa Arab. Lalu dia mendatangkan salah seorang ulama untuk mengajarinya. Setiap kali sang guru menjelaskan I’rab Rafa’ dan Nashab atau fa’il dan maf’ul, ia mencontohkan dengan lafadz “Dharaba Zaidun ‘Amran

[Syarh Rotibul Haddad] Tips Agar tidak Merasa Lebih Baik dari Orang Lain

Image
Ngaji.web.id - C ara memandang orang lain untuk menghindari perasaan sombong, ujub, dan merasa lebih baik. Ingat ! Ini cara memandang orang lain, bukan pandangan bagaimana seharusnya orang lain memandang kita, termuat di Kitab Syarh Rotibul Haddad; فاعتقادك في نفسك أنك خير من غيرك جهل محض ، بل ينبغي أن لا تنظر إلى أحد إلا ترى أنه خير منك وأن الفضل له على نفسك Keyakinanmu terhadap dirimu sendiri bahwa kamu lebih baik daripada orang lain itu adalah murni sebuah kebodohan. Sebaiknya kamu tidak memandang terhadap orang lain kecuali kamu melihatnya lebih baik pada dirimu dan segala keutamaan baginya, tidak bagimu. ﻓﺎﻥ رأيت ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻧﺎ ﻗﺪ ﻋﺼﻴﺖ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ . Jika kamu melihat anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, " anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. maka tidak diragukan lagi bahwa anak ini jauh lebih baik dariku ”. ﻭﺍﻥ رأيت ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ : ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻠﻰ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ . Jika kamu melihat orang