Syaikh Ibnul Jauzy: Jenggot Semakin Panjang makin Bodoh

Syaikh Ibnul Jauzy: Jenggot Semakin Panjang makin Bodoh
Ngaji.web.id - Sejauh pengetahuan saya, tidak ada ulama fiqh yang menghubungkan kecerdasan atau kebodohan dengan jenggot. Artinya, panjang-tidaknya jenggot, dalam fiqh, tidak ada kaitannya dengan kecerdasan dan kebodohan seseorang.

Namun, di luar ulama fiqh, memang ada sebagian ulama ahli hikmah yang mengaitkan jenggot dengan kecerdasan atau kebodohan. Misalnya pernyataan sebagian: “Tempatnya akal itu di otak, jalan nyawa itu melalui hidung, dan tempat kebodohan itu pada panjangnya jenggot”.

Sa’d bin Manshur berkata: “Aku bertanya kepada Ibnu Idris, ‘Apakah kamu tahu Sulaim Bin Abi Hafshah?’ Dia (Ibnu Idris) menjawab, ‘Iya, aku melihat jenggotnya panjang dan dia bodoh.’
Ibnu Ziad juga pernah berkata: “Tidaklah seorang lelaki semakin panjang jenggotnya melebihi genggamannya, kecuali hanya bertambah kurang kecerdasannya.”

Inilah maksud dari sebuah syair yang digubah dalam bahar mutaqarib:
إذا عرضت للفتى لـحـيةٌ  # وطالت فصارت إلى سرته
فنقصان عقل الفتى عندنـا  # بمقدار ما زاد في لحيتـه

Artinya: Ketika pemuda mempunyai jenggot lebar dan panjang sampai pusarnya, maka kalnya(kecerdasannya) berkurang seukuran panjang jenggotnya(semakin panjang semakin kurang).


Ibnu al-Jauzy dalam kitab Akhbar Al-Hamqa’ wal Mughaffilin menyatakan:
قال عبد الملك بن مروان: من طالت لحيته فهو كوسجٌ في عقله. وقال غيره: من قصرت قامته، وصغرت هامته، وطالت لحيته، فحقيقاً على المسلمين أن يعزوه في عقله. وقال أصحاب الفراسة: إذا كان الرجل طويل القامة واللحية فاحكم عليه بالحمق،    …… الى ان قال ……وقال بعض الحكماء: موضع العقل الدماغ، وطريق الروح الأنف، وموضع الرعونة طويل اللحية. وعن سعد بن منصور أنه قال: قلت لابن إدريس: أرأيت سلام بن أبي حفصة؟ قال: نعم، رأيته طويل اللحية وكان أحمق.  …… الى ان قال ……. قال زياد ابن أبيه: ما زادت لحية رجل على قبضته، إلا كان ما زاد فيها نقصاً من عقله.

Artinya: Abdul Malik bin marwan berkata: Barang Siapa panjang jenggotnya maka ia sedikit akalnya, Ulama lain berkata: Barang siapa yang pendek perawakannya, kecil kepalanya, dan panjang jenggotnya, maka jelas bagi muslimin untuk menisbatkan pada akalnya. Ashabul firasah berkata: Ketika seseorang tinggi perawakan dan panjang jenggotnya, maka bisa dipastikan ia orang yang bodoh. Ketika pemuda mempunyai jenggot lebar dan panjang sampai pusarnya, maka kecerdasannya berkurang seukuran panjang jenggotnya (semakin panjang semakin kurang).
Sebagian Ahli Hikmah mengatakan: Tempatnya akal itu pada otak, jalan jiwa itu melalui hidung dan tempat kebodohan itu pada panjangnya jenggot. Dan dari sa'd bin Manshur mengatakan: aku berkata kepada ibn idris: Apakah kamu tahu sulam bin abi hafshah? dia menjawab: iya, aku melihat panjang jenggotnya dan dia bodoh.
Ziad berkata: Tidaklah tambah lelaki yang jenggotnya melebihi genggammannya, kecuali hanya tambah kurang akalnya(kecerdasannya)

Comments

Artikel Pilihan

Doa yang Dibaca Rasulullah Ketika Hujan Turun

Tradisi yang Diharamkan di Hari Asyura "10 Muharram"

Larangan Menganiaya Anjing dalam Islam